Jumat, 15 Oktober 2010

Perkembangan anak secara psikologi

Berbicara mengenai anak tentu saja banyak hal yang perlu dibahas karena banyak para orang tua saat ini sudah peka akan perkembangannya terutama mengenai perkembangan, dibawah ini contoh yang berkaitan dengan perkembangan anak secara psikologi:
1. Aktif

Si kecil sedang berada pada tahap perkembangan sensori motorik yang sangat pesat. Umumnya si 2 tahun memiliki rasa ingin tau yang besar terhadap lingkungannya. itu sebabnya, ia tampak sanngat aktif mengeksplorasi apa saja yang ada disekitarnya. Ada baiknya anak tidak dilarang atau dibatasi ruang geraknya, sehingga dia dapat memuaskan rasa ingin tahunya. Si kecil akan terbantu apabila anda memberikan aktivitas fisik yang terarah, sehingga melatihnya mengontrol diri. Namun perlu dicermati, sejalan dengan perkembangan usianya, apakah aktivitas anak sesuai atau tidak dengan situasi yang ada.
Misalnya, jika berada dalam kamar dan hendak tidur si kecil masih berlarian, ajak dia ' membaca ' buku cerita dengan memperagakan beberapa gerakan yang berkaitan dengan isi cerita. Selain itu, perhatikan ketika dia bermain dengan beberapa anak seusianya, apakah perilakunya kurang lebih sama atau sangat berbeda dengan kebanyakkan anak lain. jika berbeda, Anda dapat menyampaikannya pada, seperti psikolog atau dokternya. ( Yapina Widyawati, M, Psi. )

2. Tanpa Komunikasi

Meskipun anda tetap berkomunikasi dengan anak, namun relasi Anda dan suami yang tidak harmonis akan mempengaruhi suasana di rumah. anak adalah obsever yang tajam, sehingga relasi yang kurang hangat serta konflik antar orang tua bisa dia lihat dan rasakan. Anak sangat membutuhkan lingkungan keluarga yang hangat yang penuh kasih sayang antar anggota di dalamnya, sehingga emosinyapun bisa berkembang positif. konflik relasi orangtua pada akhirnya sering menyebabkan anak mengalami masalah perilaku dan perkembngan emosinya, seperti lebih menjadi agresif, tantrum ( bisa dalam bentuk marah, rewel dan ngambek ), merasa bersalah, hilangnya rasa percaya terhadap orang lain, memiliki kecemasan yang tinggi, dan sebagainya. Oleh Sebab itu, d4emi kebaikan nda sekeluarga, saya sangat menyarankan Anda dan Suami menyelesaikan masalah, atau meminta bantuan profesional. ( Evi Sukmaningrum, M.Si. )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar